Prospek Pertanian Organik Indonesia
Produk sayuran organik banyak dicari, terutama di masa pandemi, karena dianggap bermanfaat bagi tubuh, serta memiliki manfaat dan menjaga kekebalan tubuh. Produk pertanian ini, menurut Muchlis, bisa berkembang jika penduduknya paham organik. Petani ingin tahu bahwa ketika mereka menggunakan produk organik di ladang mereka, mereka akan melihat hasilnya.
Terbukti dengan bertambahnya jumlah lahan pertanian organik di Indonesia, potensi bisnis produk pertanian organik ini semakin banyak dimanfaatkan. Mereka diajari pola tanam berdasarkan analisis pertanian sehingga output barang pertanian dapat berkelanjutan setiap minggu, dua minggu, atau bulan” Shofyan juga terpilih sebagai Duta Tani Milenial untuk 2020. Haidar melanjutkan, betapa pentingnya pemerintah dalam menempatkan metode pertanian organik.Dengan mendalilkan fenomena yang ada, di Sulawesi Selatan menjadi lebih kuat.Tentu saja ada hubungannya dengan pasar produk pertanian organik.
Pendapatan petani akan meningkat sebagai hasilnya, lingkungan akan lebih sehat dan aman, dan tanah akan tetap dalam kondisi yang baik, mampu menghasilkan hasil yang tinggi secara konsisten. Petani akan terdorong dan terinspirasi untuk menekuni pertanian organik karena tingkat harga yang menarik ini. Karena pertanian organik dapat mengatasi masalah lingkungan, maka dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah cukup kuat dalam rangka menumbuhkannya. Alhasil, pengembangan pertanian organik di Sulawesi Selatan memiliki masa depan yang cerah.
“Tidak apa-apa menargetkan ekspor atau pasar internasional, tapi itu masih jauh. Lebih baik berkonsentrasi dulu untuk mengembangkan pasar produk organik dalam negeri. Jangan mengikuti prosedur yang rumit, tetapi sederhanakan prosesnya untuk memudahkan kehidupan.
petani dan untuk menjamin keamanan masyarakat.” Kami juga membantu petani milenial dalam proses budidaya, penanaman, peralatan, permodalan, dan penjualan dengan menghubungkan mereka dengan pembeli secara langsung. Ditemukan bahwa kualitas produk yang seragam dapat digunakan untuk mengurangi rantai pasokan. SOM menjual sekitar 80 jenis sayuran yang berbeda, baik yang umum maupun khusus, dengan harga yang wajar untuk kelas menengah ke atas.
Sebelum pembibitan, pada lahan yang telah dalam masa konversi minimal 2 tahun sejak aplikasi kimia terakhir, dan minimal 3 tahun untuk tanaman semusim. Karena sistem ini hampir identik dengan pertanian intensif dewasa ini, maka pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur kelembagaan baru. Organisasi tani, seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi, dan perusahaan, tetap vital.
Pestisida nabati, di sisi lain, adalah ekstrak tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama karena kualitas bioaktifnya. Meningkatkan ketersediaan hara dan menyeimbangkan aliran hara, terutama melalui fiksasi nitrogen, daur ulang, dan penggunaan pupuk eksogen sebagai suplemen.
Di tempat-tempat pedesaan, peluang kerja baru dan kehidupan sosial yang damai sedang diciptakan. “Petani tidak mendapat subsidi pupuk, mungkin karena dianggap kaya, padahal pupuk semakin mahal dan langka. Akibatnya banyak petani yang menggunakan kompos, padahal kualitas yang dijual “jauh dari yang kita pelajari” di sekolah lapangan tentang kompos yang baik,” jelasnya. DPRD Sulsel yang saat ini sedang menyusun Peraturan Daerah tentang Sistem Pertanian Organik memberikan angin segar.
Tanah yang belum diolah tidak tercemar, namun umumnya kurang subur. Tanah yang subur telah banyak dibudidayakan dengan menggunakan pupuk kimia dan pestisida pada umumnya. Penggunaan lahan jenis ini membutuhkan waktu konversi yang lama, kurang lebih dua tahun.
Pemerintah seharusnya melakukan lebih dari sekadar membantu produsen agar diberi wewenang. Kopi, beras, kelapa, dan rempah-rempah merupakan salah satu produk organik Indonesia yang banyak diminati pasar dunia, menurut mantan Wakil Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu.
Sementara itu, karena produk organik menyumbang kurang dari 10% dari keseluruhan ekspor Indonesia, persentase sayuran dan buah-buahan cukup rendah. Selama ini pemasaran produk organik di dalam negeri hanya mengandalkan kepercayaan konsumen dan produsen, sementara pemasaran internasional masih agak sulit ditembus.
Zat pengatur tumbuh dan pupuk kimia sintetis harus dihindari. Limbah tanaman, pupuk kandang, dan bantuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman, digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesuburan dan produksi tanah.
Pemerintah harus mempromosikan pembentukan otoritas sertifikasi produk pertanian organik yang diperlukan. Selanjutnya, diperlukan perencanaan dan perbaikan untuk pembangunan, pengembangan, dan penguatan kelembagaan pendukung seperti kelompok tani, penyuluh, dan lembaga pemasaran.
Selanjutnya, inisiatif sosialisasi diperlukan untuk memastikan bahwa masyarakat produsen, pelanggan, pedagang, pemerintah daerah, penyuluh, serta pelaku pertanian dan lembaga terkait lainnya, memahami dan mendapatkan keuntungan dari pertanian organik.
Dalam jangka menengah, pertumbuhan sistem pertanian organik harus difokuskan pada lokasi di mana sistem pertanian lokal-tradisional masih ada. Kopi, teh, beras lokal bermutu baik, tanaman rempah-rempah dan obat-obatan, serta sayuran dan buah-buahan, semuanya merupakan komoditas yang cocok.
Kakao, lada, dan jambu mete adalah contoh tanaman yang bisa ditanam secara organik. Integrasi tanaman-ternak adalah pendekatan lain yang akan dieksplorasi di masa depan.
Komoditas eksotik, seperti sayur-sayuran, dan perkebunan, seperti kopi dan teh, dengan potensi ekspor yang tinggi, harus segera dibangun. Sebagai contoh, Indonesia adalah pemasok produk kopi terbesar kedua setelah Brasil, namun kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang di pasar dunia.
Padahal masih banyak kemungkinan dan optimisme untuk sukses di sektor pertanian, khususnya di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam di daerah tropis dan masih kekurangan pangan. Pria kelahiran 20 Juli 1995 di Kabupaten Semarang ini kemudian mulai memanfaatkan media sosial untuk membenahi produk pertanian dan perkebunan organik milik orangtuanya, termasuk pemasarannya.
Di tengah wabah, Merbabu Farm Organic Veggies, unit usaha budidaya dan pemasaran sayuran organik di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, juga diuntungkan.
Sementara itu, Amiruddin, petani asal Desa Bonto Manai di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, kesulitan membujuk petani lain untuk menggunakan pupuk organik karena mencari hasil yang instan. Namun, karena kelangkaan pupuk, terutama untuk tambak, banyak petani mempertimbangkan untuk menggunakan kompos.
Memastikan bahwa kondisi tanah kondusif untuk pertumbuhan tanaman, terutama dengan mengatur bahan organik dan meningkatkan kehidupan mikroorganisme tanah. Pertanian organik menuntut pemanfaatan lahan yang bebas atau tidak pernah terkontaminasi racun buatan pabrik dan mudah dijangkau.
SOM, menurut Ika, memberikan pendekatan sederhana bagi anak muda setempat untuk berkembang menjadi pertanian, yang mulai mereka benci dan hindari. Bahkan di masa pandemi COVID-19, SOM terbukti menjadi penyelamat bagi kaum milenial yang di-PHK atau di-PHK oleh majikannya.
Belum lagi mereka harus membuat sendiri pupuk organik untuk lahan mereka” ungkapnya Arief adalah petani organik di Desa Pitu Sunggu Sulawesi Selatan, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep. Di Indonesia, kebutuhan akan bahan organik sangat besar. produk, tetapi tidak ada cukup lahan bersertifikat untuk memenuhinya.Pupuk organik memiliki reaksi yang lebih lambat terhadap perkembangan tanaman di tahun-tahun awal, menunjukkan efek yang sama seperti pupuk anorganik hanya pada musim tanam ketiga dan seterusnya.
Benih harus disiapkan dari tanaman yang diproduksi secara organik, kecuali pada tahap awal, ketika benih dengan perlakuan pestisida dapat digunakan, dan benih harus dicuci untuk menghilangkan residu pestisida sintetik. Hormon tumbuhan dan aditif sintetis tidak boleh digunakan dalam pakan ternak.
Ada terlalu banyak manfaat pertanian organik untuk dibahas dalam waktu singkat. Inovasi teknologi diperlukan untuk membangun peran organik yang memberikan hasil. Biaya sertifikasi tanah/produk agak tinggi, dan tidak terjangkau oleh sebagian besar petani kecil.
Namun yang paling krusial adalah kelembagaan petani mampu meningkatkan posisi tawar petani. Pertanian organik memiliki produktivitas yang lebih rendah, sehingga jika tidak ada insentif ekonomi untuk produk organik, petani tidak akan tertarik untuk melakukannya.
Pembangunan Perkebunan organik di Indonesia belum memerlukan kerangka kelembagaan baru, karena sistemnya hampir identik dengan pertanian intensif. Perusahaan telah menjual di internet sebagai konsep keterlibatan ekonomi sejak awal. Akibatnya, jika terjadi pandemi, aktivitas ekonomi beralih ke internet, dan SOM lebih siap dari yang lain.
Akibatnya, petani diharapkan mampu merespon dan memenuhi tuntutan tersebut sebagai produsen. Untuk menghasilkan pangan yang bermutu tinggi dan aman, Budidaya Pertanian harus dimulai dari awal proses, yaitu penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan, dan dilanjutkan melalui operasi panen, pasca panen, pengolahan, distribusi, dan penyajian sampai pangan siap saji. siap untuk dikonsumsi. Proses pembuatan produk makanan yang lengkap harus sesuai dengan spesifikasi.
Untuk mengembangkan pertanian organik, pemerintah harus memberikan dukungan berupa kebijakan seperti insentif harga produk dan subsidi biaya sertifikasi tanah. Produk pertanian organik diperkirakan mencapai sekitar 20% dari total produk pertanian global (Surip et al. 1994), dengan total penjualan sekitar $USD 20 miliar. Sayangnya, pangsa pasar produk organik di Indonesia belum terlacak.
Meskipun saat ini kesadaran akan produk organik di Indonesia masih kurang, beberapa orang telah menyadari nilai dari makan makanan yang aman dan sehat. Alhasil, produk organik memiliki masa depan cerah di depan mereka, baik di pasar domestik maupun internasional.
Pupuk dan pestisida menjadi semakin mahal, membuat mereka tidak terjangkau untuk pertanian. Akibatnya, petani akan mencari alternatif yang lebih murah, selalu tersedia, dan melimpah di daerah, seperti bahan organik.
Depósito Legal: ppi201102ME3935 - ISSN: 2477-9369.
Copyright ©2012 ULA Todos los derechos reservados
Todos los documentos publicados en esta revista se distribuyen bajo una
Licencia Creative Commons Atribución -No Comercial- Compartir Igual 4.0 Internacional.
Por lo que el envío, procesamiento y publicación de artículos en la revista es totalmente gratuito.